Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapan Malam Lailatul Qadar ? Inilah Rumusan Imam Al Ghozali

Djazim- 30 Hari di Bulan Ramadhan dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama adalah sepuluh hari pertama yang merupakan fase rahmat dan kasih sayang Allah. Fase sepuluh hari kedua dinamakan fase maghfirah yakni ampunan dari Allah SWT, dan Fase sepuluh hari ketiga adalah Fase Itqun minan Nar yakni pembebasan dari api neraka.

Fase 10 hari terakhir menjadi sangat istimewa dan selalu menjadi malam-malam favorit Rasulullah SAW. Beliau sudah memberikan contoh bagaimana memaksimalkan hari spesial 10 malam terakhir Ramadhan ini.

Di antara yang dilakukan Rasulullah adalah menghidupkan malam-malam Ramadhan, membangunkan keluarganya untuk shalat malam, dan mengencangkan gamisnya yakni menghindari tempat tidur dengan memisahkan diri dari istri-istri beliau.

"rumus lailatul qadar menurut imam al ghozali"
Rumus Lailatul Qadar Menurut Imam Al Ghozali
Disebutkan dalam Kitab Fathul Mu’in tiga amalan utama yang mesti dilakukan pada sepuluh akhir Ramadhan adalah:

  • Pertama, memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada karib-kerabat dan tetangga. 
  • Kedua, memperbanyak membaca Al-Quran. Imam Nawawi menjelaskan bahwa membaca Al-Quran di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam dan membaca Al-Quran yang paling baik di siang hari adalah setelah shalat shubuh.
  • Ketiga, memperbanyak i’tikaf di sepuluh terakhir Ramadhan.

Kondisi pandemi Covid-19 saat ini tidak menghalangi umat Islam untuk melaksanakan ibadah i’tikaf. Menurut pandangan sebagian ulama mazhab Syafi’i, diperbolehkan i'tikaf di ruangan dalam rumah yang dikhususkan untuk shalat. Hal ini disepadankan dengan prinsip "jika shalat sunnah saja yang paling utama dilakukan di rumah, maka i’tikaf di rumah semestinya bisa dilakukan”.

Sementara Guru Besar tetap Universitas Indonesia Prof H Dadang Hawari menyatakan bahwa i’tikaf memiliki manfaat bukan hanya untuk kesehatan rohani. I'tikaf juga memiliki manfaat jasmani di antaranya mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan mampu membangkitkan kekuatan baru. Itikaf juga mampu menghidupkan kembali hati, mendatangkan ketenangan dan ketentraman

Malam Lailatul Qadar

Yang menjadikan lebih mulianya sepuluh malam terakhir ramadhan adalah malam Lailatul Qadar yang keutamaannya lebih baik dari 1000 bulan (83 tahun). Biasanya jika ingin meraihnya, Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil. 

Namun bisa diistilahkan dengan 10 kolam yang di salah satu kolamnya banyak ikannya, jika kita cari ikan di semua kolam tersebut, maka kemungkinan besar akan mendapatkan ikannya. Oleh karenanya i'tikaf di setiap 10 malam akhir bulan Ramadhan menjadi cara meraih malam mulia itu.

Prof Quraish Shihab dalam buku Membumikan Al-Qur’an (1999)  memaknai kata qadar pada lailatul qadar dengan tiga makna yakni pertama bermakna penetapan atau pengaturan, kedua berarti kemuliaan, ketiga berarti sempit. Dimaknai sempit karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi untuk mengatur segala urusan.

Pada malam ini, Allah menurunkan Al-Qur'an, menakdirkan segala urusan, hukum, rezeki dan ajal untuk jangka selama setahun. Malam Lailatul Qadar ditandai dengan situasi langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas.

Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa cara untuk mengetahui Lailatul Qadar bisa dilihat dari hari pertama dari bulan Ramadhan.

Rumus Lailatul Qadar menurut Imam Al Ghozali


  • Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29. 
  • Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
  • Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Selasa ataupun hari Jum'at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke.27.
  • Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
  • Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.

Walaupun sudah dirumuskan demikian, ada kemungkinan jatuh di hari-hari yang lain, maka kita seharusnya jangan melulu beribadah dihari yang sudah dirumuskan oleh Imam Ghozali. Kita dianjurkan untuk beribadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil agar kita bisa menemukan Malam Lailatul Qadar yang mana beribadah dimalam tersebut lebih baik dibandingkan seribu bulan.

Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang bisa bertemu dengan malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan ini. Aamiin

Posting Komentar untuk "Kapan Malam Lailatul Qadar ? Inilah Rumusan Imam Al Ghozali"